Bentuk-bentuk vertikal memiliki peranan penting dalam terbentuknya suatu ruangan. Dan keberadaannya lebih besar di dala
m area pandang kita dibandingkan bidang-bidang horizontal . Contoh yang paling mudah adalah dinding dari ruangan yang merupakan bentuk vertikal. Fungsi dari bentuk-bentuk vertikal adalah memisahkan satu ruang dengan ruang lainnya. Contohnya dapat dilihat pada rumah, yaitu adanya dinding atau sekat-sekat yang membedakan antara ruang tamu dengan ruang makan, dsb. Elemen vertikal juga berfungsi untuk menciptakan sebuah batasan bersama antara lingkungan interior dan eksteriornya.
Elemen-elemen vertikal bentuk juga memainkan peranan penting di dalam konstruksi bentuk dan ruang arsitektural, seperti sebagai penopang struktural bidang lantai dan atap.
Elemen-elemen vertikal yang mendefinisikan ruang diantaranya :
1.A. Unsur Vertikal Linier
Unsur vertikal linier dapat membentuk sisi vertikal dari suatu volume ruang. Elemen vertikal linier, berdiri tegak sehingga menghasilkan sebuah titik di atas bidang dasar. Hal tersebut membuatnya terlihat seperti di dalam ruang. Beberapa contoh dari unsur vertikal linier adalah kolom, pilar batu, atau menara.
Unsur vertikal linier mampu meniadakan sebuah sumbu, menandai pusat ruang kota, atau menjadi titik perhatian bagi sebuah ruang kota di sepanjang sekelilingnya. Beberapa contohnya :
a. Piazza del Campo, Siena Italia
Piazza del Campo merupakan salah satu contoh unsur vertikal linier yang menandai pusat ruang kota dan menjadi titik perhatian bagi ruang kota tersebut.
b. Piazza Santo Petrus, Roma, 1655-68, Giovanni Bernini
Piazza Santo Petrus adalh contoh lainnya dari unsur vertikal yang menjadi pusat dari sebuah ruang kota.
Di contoh berikut, beberapa macam bentuk menara masjid (minaret) Yang menandai sudut-sudut sebuah panggung dan menghasilkan suatu area ruang-sebuah kerangka kerja tiga dimensi- bagi struktur ruang makam mogul ini.
Makam Itimat-ud-Daula – Agra
Taj Mahal, Makam Muntaz Mahal, Agra, India, 1630-53

Empat buah kolom dapat menciptakan susut-sudut volume ruang yang terpisah di dalam sebuah ruang atau tempat yang lebih besar.

Rumah-rumah tradisional tipikal romawi disusun di sekitar sebuah atrium yang terbuka ke langit dan dikelilingi oleh sebuah struktur atap yang ditopang di bagian sudut oleh empat buah kolom. Vitruvius menamakannya Atrium Tetrastyle. Sebagai contoh adalah Atrium tetrastyle, Pompeii.
Serangkaian kolom atau elemen-elemen vertikal yang mirip satu sama lain dengan jarak yang teratur akan membentuk suatu kolonade (rangkaian kolom). Sebagai contoh adalah Cloister dan Selle des Chevailers, Mont S. Michel, Perancis, 1203-28.
1.B. Satu Bidang Vertikal (Bidang Vertikal Tunggal)
Satu bidang vertikal akan menegaskan ruang yang ada di hadapannya. Sebuah bidang vertikal tunggal, berdiri sendiri di dalam ruang, memiliki kualitas-kualitas visual yang secara unik berbeda dibandingkan dengan sebuah kolom yang berdiri sendiri. Sebuah bidang vertikal dapat memiliki dua bagian depan atau sebuah sisi depan dan sebuah sisi belakang. Sebuah bidang vertikal dapat tampak prinsip sebuah bangunan yang menghadap ruang publik, menciptakan sebuah gerbang masuk bagi orang, serta mengartikulasikan zona-zona spasial didalam sebuah volume yang lebih besar. Contoh dari bidang vertikal tunggal adlah :
Sant Agostino, Roma, 1479-83, Glacomo da Pietrasanta
“Sebuah bangunan berdinding taman”, Apartemen Mahasiswa, Selwyn College, Cambridge, Inggris, 1959
1. C. Bidang Berbentuk L
Suatu bidang berbentuk L menimbulkan suatu ruang yang timbul dari sudut yang keluar mengikuti arah diagonal. Sebuah bangunan dapat memiliki konfigurasi berbentuk L untuk menciptakan sebuah sudut pada tapaknya, menutup area ruang luar yang terkait dengan ruang-ruang interiornya, atau menaungi sebagian ruang luar terhadap kondisi-kondisi sekitar yang tidak diinginkan. Contohnya adalah ;
Rumah Rosenbaum, Forence, Alabama, 1939, Frank Llyod Wright
Contoh denah rumah berbentuk L
1.D. Bidang sejajar
Bidang sejajar menentukan suatu volume yang diantaranya yang berorientasi menuju ujung-ujung yang tak terbatas. Berbagai elemen dalam arsitektur dapat dilihat sebagai bidang-bidang sejajar yang mendefinisikan area ruang :
- Sepasang dinding interior yang sejajar di dalam bangunan
- ruang jalan yang dibentuk oleh wajah dua buah bangunan yang saling berhadapan
- Jejeran kolom teduh atau pergola
- Sebuah promenade(area berjalan santai) yang dibatasi oleh barisan pepohonan atau tumbuhan.
- Sebuah bentuk topografis alami di dalam lansekap
Contoh dari bidang sejajar adalah :
Galleria Vittorio Emanuelle II, Milan, italia, 1865-77
Bagian utama (Nave) dari gereja basilikan, S. Apollinare in Classe, Ravenna, Italia, 534-39 Giuseppe Mengoni
1.E. Bidang berbentuk U
Suatu bidang yang berbentuk U membentuk volume ruang diorientasikan searah dengan sisinya yang terbuka. Sebuah konfigurasi bidang vertikal berbentuk U mendefinisikan suatu area ruang yang memiliki fokus ke dalam maupun orientasi ke luar.Konfigurasi-konfigurasi bentuk bangunan berbentuk U apat digunakan untuk mendefinisikan sebuah ruang kota dan melenyapkan suatu kondisi aksial (bersumbu). Sebuah bangunan berbentuk U juga dapat berguna sebagai penampung dan dapat mengorganisir kumpulan bentuk dan ruang di dalam areanya. Contohnya adalah :
Piazza del Campidoglio, Roma, sekitar 1544, Michelangelo
Villa Trissino di Meledo
1.F. Bidang-bidang penutup
Empat bidang vertikal menutup suatu ruang serta mempengaruhi area ruang di sekeliling penutupnya. Oleh karena areanya benar-benar tertutup, maka secara alamiah ruang didalamnyapun menjadi tertutup. Untuk mendapatkan dominasi visual di dalam sebuah ruang atau menjadi wadah utamanya, salah satu dari bidang penutupnya dapat dibedakan dari bidang lainnya melalui ukuran, bentuk, dsb. Contoh dari bidang-bidang penutup yaitu,
Palazzo Fernese, Roma, 1515, Antonio da Sangallo
2. Hubungan-hubungan Ruang
Ada beberapa bangunan yang memiliki sebuah ruang yang menyendiri. Biasanya bangunan ini terdiri dari sejumlah ruang yang terhubung satu sama lain melalui fungsi, kedekatan atau jalur pergerakannya. Pada suatu bangunan dapat dihubungkan satusama lain dan diatur menjadi pola-pola bentuk dan ruang yang rapih dan teratur.
Dua buah ruang bisa terhubung satu sama laing dengan beberapa cara yang mendasar sebagai berikut :
2.A. Ruang dalam Ruang
Ruang dapat ditampung di dalam volume sebuah ruang yang lebih besar. Ruang yang lebih besar berfungsi sebagai kawasan 3 dimensi untuk ruang yang dikandungnya. Ruang yang lebih kecil mempunyai orientasi yang berbeda dengan ruang pembungkusnya. Contoh bangunannya adalah ;
Rumah kca, New Canaan, 1949, Connecticut, Philip Johnson
Rumah Moore, Orinda, California, 1961, Charles Moore
2.B. Ruang Saling Berkaitan ( Ruang yang Saling Mengunci)
Area sebuah ruang bisa menumpuk pada volume ruang lainnya. Hubungan spasial yang saling mengunci dihasilkan melalui penumpukkan dua buah area spasial serta munculnya zona ruang yang dibagi. Contoh dari ruang yang saling berkaitan adalah
Gereja Ziarah, Vierzehnheiligen, Jerman, 1744-72, Balthasar Neumann
2.C. Ruang bersebelahan (Ruang yang Berdekatan)
Dua buah ruang bisa saling bersentuhan satu sama lain ataupun membagi garis batas bersama. Tingkat kemenerusan visual dan spasial yang terdapat di antara dua rung yang berdekatan tergantung pada karakter bidang yang memisahkan dan menyatukan mereka.
Bidang yang meisahkan dapat :
- Membatasi akses fisik dan visual antar ruang yang berdekatan, memperkuat individualitas masing-masing ruang, dan mengakomodir perbedaan-perbedannya.
- Tampil seperti sebuah bidang yang berdiri sendiri di dalam sebuah volume ruang tunggal.
- Didefinisikan oleh sebaris kolom yang memungkinkan kemenerusan visual dan spasial di antara kedua ruang tersebut.
- Dirasakan cukup hanya melalui perubahan ketinggian atau kontras pada material permukaan atau tekstur di antara kedua ruang.
Contoh dari ruang yang bersebelahan adalah
Desain Paviliun, Abad XVII, Fischer von Erlach
2.D. Ruang yang dihubungkan dengan Ruang Bersama
Dua buah ruang bisa saling mengandalkan sebuah ruang perantara untuk menghubungkan mereka. Ruang perantara dapat berbeda bentuk atau orientasi untuk menjalankan fungsi berhubungan. Ruang perantara dapat menjadi linear dalam bentuk, untuk menghubungkan dua ruang yang berjauhan. ruang perantara dapat menjadi dominan dalam hubungan dan menjadi mampu untuk mengorganisir ruang-ruang sekitarnya. Contoh dari ruang yang dihubungkan dengan ruang bersama adalah

Plazzo Piccolomini, Pienza, italia, sekitar tahun 1460, Bernando Rosselino
Sumber :
- Arsitektur : Bentuk, ruang, dan tatanan, Francis D.K. Ching
- E-book, E-learning Gunadarma